Pada hari sabtu Tanggal 25 februari 2017 adalah hari yang saya tunggu-tunggu. Karena apa? Karena pada tanggal itu sekolah kami MA Mansyaul Ulum Mengadakan Study Tour ke Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di PT. DAYANG SUMBI, Tbk Mojokerto Yang di Pimpin Oleh Prof. DR (HC). H. Wahid Isnadar
Hari itu tepat pukul 06:15 temanku Dani sudah menjemputku, karna sesuai dengan intruksi kepala sekolah Abdurrohman, S.S. Harus berkumpul di halaman Sekolah Pukul 06:30 dan kamipun bergegas berangkat ke sekolah, namun di tengah perjalanan tas dan kameraku tertinggal, Akhirnya kitapun memutuskan untuk kembali, Untungnya sesampai disekolah BUS yang akan kita naiki belum datang, kamipun bernafas lega, karena jam di tanganku menunjukkan 07:15.
Saya duduk bersama dengan teman teman sambil menyantap makanan ringan yang telah di siapkan oleh pihak sekolah, belum lama kita duduk dan bercanda BUS datang, Akhirnya kita berkumpul di halaman sekolah berdoa’a dan berfoto bersama sebelum acara study tour dimulai.
Jam Menunjukkan Pukul 07:43 kita semua di giring ke bus, Dengan ucapan Basmallah Dan Sholawat kitapun berangkan ke Mojokerto, Burhubung Jadwal sampai ke mojokerto jam 10:30, akhirnya bapak supir membawa busnya sedikit cepat, perjalan tidak terasa sudah memasuki daerah mojokerto, karena di atas bus kita sibuk dengan bercanda dan karaoke bersama, selang berapa menit, Kita sampai di tempat tujuan, pada saat itu jam menunjukkan pukul 10:23, karena berdekatan dengan masjid dan acara belum di mulai, kamipun berbondong-bondong masuk ke masji, ada yang ke kamar kecil, ada yang sholat dhuha, dan ada juga yang sekedar merebahkan diri guna menghilangkan rasa penat selama perjalanan.
Tepat jam 10:45 Petugas Dayang sumbi mempersilahkan untuk masuk ke aula. Disana kita sudah di tunggu oleh anak sekaligus direktur PT. Dayang Sumbi, Mbak Tini, Beliau meminta kita semua untuk memanggilnya, Mbak Tini adalah nara sumber yang akan mengisi di siang hari ini, selain bertugas menjadi narasumber di dayang sumbi beliau juga di sibukkan menjadi dosen UIN mojokerto dan sering riwa-riwi di acara pengobatan di tv,
Setelah sesi Tanya jawab selesai kita di persilahkan untuk mengunjungi kebun tanaman Obat Keluarga yang ditanam di kebun selebar 10 H, di damping oleh petugasnya, di kebun tersebut banyak tanaman yang tumbuh, dan mataku tak bisa terlepas dengan tumbuhan buah delima yang mulai menguning, dengan memberanikan diri saya bertanya pada petugas kebun, “pak apakah kami bisa memetik buah itu?”, “silahkan, asalkan jangan sampai merusak pohon”, tutur bapak petugas kebun. Setelah berkeliling di kebun mempelajari tanaman-tanaman yang tumbuh, kita di giring lagi ke dapur produksi DAYANG SUMBI, didalam sana cukup lama menyaksikan pembuatan jamu,
Setelah melaksanakan sholan Dzuhur berjamaah, waktunya untuk makan siang, mengisi tenaga untuk perjalanan pulang. jam 15:12 Rombongan kita meninggalkan PT, Dayang Sumbi dan bergerak menuju kampung halaman,
Perjalanan pulang sungguh melelahkan, teman-teman di atas BUS tidak Serame waktu berangkat, mungkin kecapean, televise didepan seakan menambah rasa kantuk bagi rombongan, “KOK SEPPI”, teriak bapak supir, “iya pak, ngantuk”. Timpal teman di belakang dudukku, “ayo bangun semua, nanti saya puter arah lewat jombang, biar bisa mampir ke alun-alun batu” imbuh bapak supir “oke pak setuju” gemuruh suara teman-teman di atas bus, akhirnya suarapun mulai bising lagi seakan melarang yang lain untuk tidur nyenyak, di sepanjang jalan kita asyik bernyanyi, jam menunjukkan pukul 17:45 sudah masuk waktunya sholat maghrib, tapi kenyataannya kita masih belum sampai ke alun-alun batu, akhirnya ketua rombongan, menyarankan untuk berniat sholat jamak ta’khir. Dan kita semua bersama-sama niat jamak ta’khir yang dipimpin oleh kepala sekolah kita, suasana mulai sepi seakan takjub dengan pemandangan alam yang berada di pegunungan kota batu, sampai akhirnya tibalah kita di alun-alun kota batu, BUSpun parkir di halaman masjid At Taqwa, masjid besar kota batu yang terletak di seberang alun-alun batu, setelah sholat berjama’ah. Sebagian besar teman-teman mencari oleh-oleh buat keluarga di rumah, dan sebagian lagi asyik berselfiria di alun-alun, Setelah lama di alun-alun akhirnya bapak guru mengumpulkan kita, berharap supaya tidak terlalu malam sampai dirumah, tapi ada sebagian teman yang menimpal, “pak mampir ke BNS dulu” emangnya tidak capek? Kata bapak Fuad Ubaidillah selaku ketua Rombongan, “Belum paaaaaaaaaaaaaak” teman-teman menjawab. “ya sudah saya musyawarahkan dulu dengan bapak supir”.
Akhirnya bapak supir dan guru lainnya mengiyakan permintaan kita, tapi dengan syarat jam 21:30 harus sudah keluar dari BNS ( Batu Night Squer ) kitapun bergegas memasuki bus dan bersiap-siap untuk perjalanan ke BNS, Setelah sampai di BNS aku dan teman-teman berbaris guna untuk antrian membeli karcis masuk waktu itu karna lagi weekend karcis masuk satu orang Rp. 40,000 bukan karcis terusan, kalau yang terusan Rp. 100.000, setelah masuk kita di suguhi berbagai wahana permainan, Rumah kaca, Rumah Hantu, dan berbagai Lampion berbentuk Landmark sebuah Negara. Dari Monas sampai Negara yang lain
Setelah selfi-selfi, main dan belanja kitapun keluar berasama, waktu itu menunjukkan pukul 21:25 WIB, sebenarnya masih banyak tempat di BNS yang belum Kita Masuki, tetapi karna kami takut membantah perjanjian yang telah di sepakati, akhirnya kita keluar. Sesampainya diluar, saya lihat Bapak supir sudah menghidupkan Mesin BUSnya, pertanda perjalanan siap di mulai, kitapun bergegas untuk segera pulang, pada perjalan pulang teman yang duduk di sebelah saya sakit kepalanya kambuh, akhirnya saya merelakan untuk dia merebahkan diri ke kursi yang saya duduki, dan akhirnya sayapun duduk di samping pintu belakang Bus, yang mana lantainya sudah mulai panas karena mesin, gumanku Dari pada tersiksa begitu, lebih baik saya berdiri, sesekali saya duduk sebentar untuk melepas penat. Untuk menghilangkan kejenuhan, saya menfoto teman yang lagi asyik tidur sambil membuka mulutnya. Disepanjang perjalanan, saya tidak tidur, karena saya berfikiran, saya akan merasa rugi kalau tidak melihat pemandangan. Kalau Cuma pindah tidur. Dirumah juga bisa. Akhirnya bus sudah masuk ke daerah Ganjaran, Buspun mulai mengurangi kecepatanya, di karenakan sebagian teman ada yang turun pas didepan rumahnya, pada jam 00:22 bus berhenti didepan halaman sekolah, saya lihat banyak orang tua teman-teman berkumpul untuk menjemput kepulangan anaknya. Setelah berkemas saya dan dani turun dari bus dan berjalan menuju tempat parkir di sekolah, kamipun pulang bersama, dan saya di antarkan dani pulang,
Saya tidak punya banyak kata-kata karena saya tidak pandai berkata-kata, walaupun hanya satu hari didalam Bus tapi kenangan itu takkan terlupakan, selama nafas ini masih berhembus, raga ini masih bernyawa, dan mata ini masih terjaga. Takkan terlupakan masa-masa saat bersama kalian, mulai dari berbagi makanan di dalam bus, berbagi muntahan teman, perjalanan ini sangatlah menyenangkan, karena engkau duduk disampingku kawan. Banyak cerita yang telah kita saksikan. Sepanjang perjalanan kita.
By: Moch. In’amulloh kls X (sepuluh)